NAMA : ANDI
ANSYAH
NIM :
14521014
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Assalatu wassalamuala asyrofil ambiya iwalmursalin, Waala alihi
waasyhabihi ajmain Ammabadu’
Kaum muslimin
walmuslimat yang di rahmati Allah, perkenankanlah saya menyampaikan tausiyah
singkat yang berjudul “Patuh Dan Taat
Kepada Kedua Orang Tua” (Birrul Wali Dain).
Pertama tama dan yang paling utama
marilah kita mengucapkan kalimat syukur atas kehadiran Allah SWT, yang telah
memberikan berbagai nikmat baik nikmat rohani maupun jasmani. Sehingga kita
dapat mengerjakan aktifitas dalam kehidupan sehari hari. Itu adalah salah satu
kenikmatan yang telah di berikan Allah kepada kita semua.
Kedua kalinya marilah kita kirimkan
Shalawat dan salam mudah mudahan akan tercurahkan kepada junjungan kita, imam
kita, imam muddunia wal ahiro, Nabi besar Muhammadin SAW. Beserta keluarga
besarnya, sahabat sahabatnya, para tabi’in dan pengikutnya semenjak zaman
sekarang hingga berakhirnya zaman.
Kita menyadari bahwa kedua orang tua
kita adalah jembatan perantara bagi kelahiran ke dunia ini, tanpa perantara
mereka tidak mungkin terdapat keturunan. Marilah kita ingat kembali, bahwa ibu
dan bapak kita keduanya yang mengirimkan kita kepada suatu gagasan atau sekolah
agar supaya kita dapat menuntut ilmu yang banyak, manfaat lagi berguna bagi
seluruh nusa dan bangsa dalam segala arah kehidupan lebih istimewa bagi kita
sendiri. Nanti kita akan menghadapi tantangan geloranya hidup dan menyadari
kembali fungsi kehidupan sebagai Khalifah Allah di atas bumi ini.
Kedua orangtua yang membiayai kita
segala keperluan dan perkengkapan sekolah kita, keduanya mencintai kita dengan
setulus hati dan mereka bahagia selalu melihat kita dalam kesenangan dan
kegeembiraan. Keduanya lah yang membiayai segala keperluan kita. Keduanya
mengharapkan kita dapat tampil membawa masyarakat sesama ke arah yang lebih
baik dan maju sebagai seorang pemimpin.
Kitalah orang yang di harapkan sebagai tumbuhan harapannya, menjadi
seorang pemimpin atau aqsar yang gaga berani atau seorang negarawan. Seorang
tabib yang tampil dengan sifat sosialnya demi mengharapkan ridho Allah SWT.
Dalam alqur’an banyak sekali ayat
yang memperingatkan kepada kita agar berbuat baik kepada kedua orang tua kita.
Allah Berfirman dalam Q.S Luqman :14-15
$uZø¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷yÏ9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $·Z÷dur 4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$# Í< y7÷yÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) çÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ
14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada
dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
bÎ)ur #yyg»y_ #n?tã br& Íô±è@ Î1 $tB }§øs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ ÖNù=Ïæ xsù $yJßg÷èÏÜè? ( $yJßgö6Ïm$|¹ur Îû $u÷R9$# $]ùrã÷ètB ( ôìÎ7¨?$#ur @Î6y ô`tB z>$tRr& ¥n<Î) 4 ¢OèO ¥n<Î) öNä3ãèÅ_ötB Nà6ã¥Îm;tRé'sù $yJÎ/ óOçFZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÎÈ
15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Ayat diatas
menjelaskan merupakan tuntunan cara bergaul dengan orangtua, yaitu berbakti
kepada keduanya selama tidak melangkah dari ajaran agama islam. Rasulullah SAW.
Sendiri walaupun belum puas diasuh oleh kedua orang tuanya, namun pada waktu
diasuh oleh nenek dan pamannya pun beliau selalu patuh dan taat. Termasuk
berbakti kepada kedua orang tua adalah memberi nafkah baik makanan, minuman,
pakaian, tempat tinggal dan sebagainya jika keduanya membutuhkan.
Kedua orangtua itu mempunyai hak dipergauli sebaik baik pergaulan
dan mendapatkan perhatian dengan sempurna. Dalam hal ini ibu mempunyai hak yang
lebih besar dari pada ayah. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.
Yang artinya :
Dari.Abu Horairoh
r.a ia berkata: Seorang laki laki datang kepada Rasulullah SAW. Sambil bertanya,
wahai Rasulullah Siapakah yang paling baik berhak dengan baiknya persahabatan
ku? Beliau menjawab “Ibu mu” Ia bertanya
lagi, Kemudian siapa? Beliau menjawab “Ayah Mu”.
Hadits diatas menjelaskan bahwa
kedua orangtua mempunyai hak dipergauli dengan sebaik mungkin dan mendapatkan
perhatian dengan sempurna, dalam hal ini Ibu mempunyai hak lebih besar dari
pada ayah. Karena ibu lebih berat menanggung resiko anak bahkan ada yang
melahirkan sampai meninggal dunia ataupun berjaga siang dan malam dan sebagainya.
Allah berfirman dalam Q.S Al-Isro : 23
* 4Ó|Ós%ur y7/u wr& (#ÿrßç7÷ès? HwÎ) çn$Î) Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $·Z»|¡ômÎ) 4 $¨BÎ) £`tóè=ö7t x8yYÏã uy9Å6ø9$# !$yJèdßtnr& ÷rr& $yJèdxÏ. xsù @à)s? !$yJçl°; 7e$é& wur $yJèdöpk÷]s? @è%ur $yJßg©9 Zwöqs% $VJÌ2 ÇËÌÈ
23. dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia[850].
Ketahui lah bahwa
mendurhakai orangtua adalah dosa besar. Allah mengancam dengan siksa neraka,
banyak sudah kejadian dan peristiwa mengenai bencana yang menimpa orang orang
yang durhaka kepada orang tuanya. Sebagai anak yang sholeh maka tugas tugas
berbakti kepada orangtua merupakan tugas utama. Demikian itulah tuntunan Rasulullah
SAW.
Mungkin berakhirnya hadits diatas
maka berakhir juga penyampaian saya. Apabila ada kesalahan, kekurangan saya
mohon maaf dan kepada Allah marilah kita sama sama mohon ampunnya. Semoga
bermanfaat bagi kita semuanya. Amin ya robbal alamin.
Saya akhiri “Wallahul Muwafiq Ila
Aqwamith Thoriq”
Wasalamu’alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar