Rabu, 23 Desember 2015

Patuh Dan Taat Kepada Kedua Orang Tua



NAMA        : ANDI ANSYAH
NIM            : 14521014

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Assalatu wassalamuala asyrofil ambiya iwalmursalin, Waala alihi waasyhabihi ajmain Ammabadu’

Kaum muslimin walmuslimat yang di rahmati Allah, perkenankanlah saya menyampaikan tausiyah singkat yang berjudul “Patuh Dan Taat Kepada Kedua Orang Tua” (Birrul Wali Dain).
Pertama tama dan yang paling utama marilah kita mengucapkan kalimat syukur atas kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan berbagai nikmat baik nikmat rohani maupun jasmani. Sehingga kita dapat mengerjakan aktifitas dalam kehidupan sehari hari. Itu adalah salah satu kenikmatan yang telah di berikan Allah kepada kita semua.
Kedua kalinya marilah kita kirimkan Shalawat dan salam mudah mudahan akan tercurahkan kepada junjungan kita, imam kita, imam muddunia wal ahiro, Nabi besar Muhammadin SAW. Beserta keluarga besarnya, sahabat sahabatnya, para tabi’in dan pengikutnya semenjak zaman sekarang hingga berakhirnya zaman.
Kita menyadari bahwa kedua orang tua kita adalah jembatan perantara bagi kelahiran ke dunia ini, tanpa perantara mereka tidak mungkin terdapat keturunan. Marilah kita ingat kembali, bahwa ibu dan bapak kita keduanya yang mengirimkan kita kepada suatu gagasan atau sekolah agar supaya kita dapat menuntut ilmu yang banyak, manfaat lagi berguna bagi seluruh nusa dan bangsa dalam segala arah kehidupan lebih istimewa bagi kita sendiri. Nanti kita akan menghadapi tantangan geloranya hidup dan menyadari kembali fungsi kehidupan sebagai Khalifah Allah di atas bumi ini.
Kedua orangtua yang membiayai kita segala keperluan dan perkengkapan sekolah kita, keduanya mencintai kita dengan setulus hati dan mereka bahagia selalu melihat kita dalam kesenangan dan kegeembiraan. Keduanya lah yang membiayai segala keperluan kita. Keduanya mengharapkan kita dapat tampil membawa masyarakat sesama ke arah yang lebih baik dan maju sebagai seorang pemimpin.
Kitalah orang yang di harapkan sebagai tumbuhan harapannya, menjadi seorang pemimpin atau aqsar yang gaga berani atau seorang negarawan. Seorang tabib yang tampil dengan sifat sosialnya demi mengharapkan ridho Allah SWT.
Dalam alqur’an banyak sekali ayat yang memperingatkan kepada kita agar berbuat baik kepada kedua orang tua kita.
Allah Berfirman dalam Q.S Luqman :14-15
$uZøŠ¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷ƒyÏ9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $·Z÷dur 4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$# Í< y7÷ƒyÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) 玍ÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ  
14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
bÎ)ur š#yyg»y_ #n?tã br& šÍô±è@ Î1 $tB }§øŠs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ ÖNù=Ïæ Ÿxsù $yJßg÷èÏÜè? ( $yJßgö6Ïm$|¹ur Îû $u÷R9$# $]ùrã÷ètB ( ôìÎ7¨?$#ur Ÿ@Î6y ô`tB z>$tRr& ¥n<Î) 4 ¢OèO ¥n<Î) öNä3ãèÅ_ötB Nà6ã¥Îm;tRé'sù $yJÎ/ óOçFZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÎÈ  
15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
            Ayat diatas menjelaskan merupakan tuntunan cara bergaul dengan orangtua, yaitu berbakti kepada keduanya selama tidak melangkah dari ajaran agama islam. Rasulullah SAW. Sendiri walaupun belum puas diasuh oleh kedua orang tuanya, namun pada waktu diasuh oleh nenek dan pamannya pun beliau selalu patuh dan taat. Termasuk berbakti kepada kedua orang tua adalah memberi nafkah baik makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan sebagainya jika keduanya membutuhkan.
Kedua orangtua itu mempunyai hak dipergauli sebaik baik pergaulan dan mendapatkan perhatian dengan sempurna. Dalam hal ini ibu mempunyai hak yang lebih besar dari pada ayah. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.
Yang artinya :
            Dari.Abu Horairoh r.a ia berkata: Seorang laki laki datang kepada Rasulullah SAW. Sambil bertanya, wahai Rasulullah Siapakah yang paling baik berhak dengan baiknya persahabatan ku? Beliau menjawab “Ibu mu”  Ia bertanya lagi, Kemudian siapa? Beliau menjawab “Ayah Mu”.
Hadits diatas menjelaskan bahwa kedua orangtua mempunyai hak dipergauli dengan sebaik mungkin dan mendapatkan perhatian dengan sempurna, dalam hal ini Ibu mempunyai hak lebih besar dari pada ayah. Karena ibu lebih berat menanggung resiko anak bahkan ada yang melahirkan sampai meninggal dunia ataupun berjaga siang dan malam dan sebagainya.

Allah berfirman dalam Q.S Al-Isro : 23
* 4Ó|Ós%ur y7/u žwr& (#ÿrßç7÷ès? HwÎ) çn$­ƒÎ) Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $·Z»|¡ômÎ) 4 $¨BÎ) £`tóè=ö7tƒ x8yYÏã uŽy9Å6ø9$# !$yJèdßtnr& ÷rr& $yJèdŸxÏ. Ÿxsù @à)s? !$yJçl°; 7e$é& Ÿwur $yJèdöpk÷]s? @è%ur $yJßg©9 Zwöqs% $VJƒÌŸ2 ÇËÌÈ  
23. dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia[850].
            Ketahui lah bahwa mendurhakai orangtua adalah dosa besar. Allah mengancam dengan siksa neraka, banyak sudah kejadian dan peristiwa mengenai bencana yang menimpa orang orang yang durhaka kepada orang tuanya. Sebagai anak yang sholeh maka tugas tugas berbakti kepada orangtua merupakan tugas utama. Demikian itulah tuntunan Rasulullah SAW.
Mungkin berakhirnya hadits diatas maka berakhir juga penyampaian saya. Apabila ada kesalahan, kekurangan saya mohon maaf dan kepada Allah marilah kita sama sama mohon ampunnya. Semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Amin ya robbal alamin.

Saya akhiri “Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thoriq”
Wasalamu’alaikum Wr. Wb.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar