Rabu, 19 Juni 2013

cerita indah buat sahabat semua

Hadiah Besar Bagi Anak yang Berbakti kepada Bapaknya

July 28, 2011  //  Kisah Nyata, Kisah Umat Terdahulu  //  1 Comment
kisah-bakti-anak
Dari Ma’mar, dari Ibnu Thawus, dari bapaknya, dia berkata, “Di zaman dulu hiduplah seorang dari Bani Israil dengan empat orang anaknya. Suatu ketika dia jatuh sakit. Salah seorang dari mereka berkata kepada saudaranya, ”Kalian mau merawat ayah, padahal kalian tidak akan mendapatkan warisan dari ayah? Saya saja yang merawatnya. Biarlah saya tidak mendapatkan warisan.”

Maka si anak tersebut merawat ayahnya hingga meninggal, lalu menguburnya. Benar,dia tidak mendapatkan warisan sedikitpun.
Suatu ketika, dia bermimpi di datangi seorang miskin namun berlagak sombong. Orang miskin tadi berkata, “Datanglah ke tempat anu, lalu galilah, niscaya kamu akan menemukan seratus dinar uang. Setelah itu ambillah!”
Dalam mimpinya si anak tadi bertanya, “Uang tersebut berbarakah tidak?”
Orang tadi menjawab, “Tidak!”
Keesokkan paginya si anak tadi mencritakan kejadian tersebut kepada istrinya. Istrinya berkata, “Pergi ambil saja uang itu. Uang itu akan berbarakah kalau sebagian kau belikan pakaian untukku dan sebagaimana kita gunakan untuk belanja hidup kita.”
Dia enggan mengambilnya,dan menjawab perkataan istrinya, “Saya tidak mau mengambilnya sesuatu yang tidak berbarakah.”
Tatkala malam tiba, dia tidur, dan bermimpi yang sama. Berkatalah si miskin tadi dalam mimpi tersebut, “Datanglah ke tempat anu, dan ambillah sepuluh dinar!”
Dalam mimpi si anak tadi bertanya, “Uang tersebut berbarakah atau tidak?”
Orang tadi menjawab, “Tidak.”
Keesokan paginya si anak tadi menceritakan kejadian tersebut pada istrinya. Istrinya menyampaikan perkataan sebagaimana disampingkan pada mimpi yang pertama. Namun si anak tadi pun tetap tidak mau mengambilnya.
Kemudian pada malam ketiga diam bermimpi yang sama. Berkatalah si miskin tadi dalam mimpinya tersebut, “Datanglah ke tempat anu, dan ambillah satu dinar.”
Dalam mimpi si anak tadi bertanya, “ Uang tersebut berbarakah atau tidak?”
Orang tadi menjawab, “Ya, berbarakah.”
Si anak tadi berkata, “Kalau begitu, saya mau mengambilnya.”
Keesokan paginya si anak pergi ke tempat yang ditunjukan dalam mimpi. Benar, dia menemukan uang dinar itu di sana, lalu di ambil.
Sepulang dari mengambil uang, dia bertemu dengan seorang pencari ikan yang membawa dua ekor ikan. Si anak menawar, “Berapa harganya?”
Dia menjawab, “Satu dinar.”
Akhirnya si anak membeli dua ekor ikan tesebut dan membawanya pulang. Sampai di rumah ikan tersebut dibersihkan oleh istrinya.
Tatkala si membedah perut ikan yang pertama, dia menemukan sebutir intan di dalamnya. Sebutir intan yang tidak ada taranya.
Demikian pula dengan ikan yang satunya lagi. Di dalam perutnya ternyata juga terdapat intan yang sama seperti pada ikan yang pertama.
Anak tadi berkata, “Intan ini dicari-cari oleh para raja. Mereka akan mencari dimana pun berada dan berani membayarnya berapapun harganya. Karena intan seperti ini memang tak ada duanya di dunia ini.”
Kabar ditemukannya intan tersebut samapi kepada raja. Raja berkata, “Tunjukkan intan tersebut kepada saya! Saya akan membelinya.”
Si anak tadi memenuhi permintaan raja. Dibawanya intan tersebut kepada raja. Tatkala melihat intan tersebut, Allah menjadikan raja terkagum-kagum dengan keindahannya. Raja berkata, “ Berapa harga intan ini?”
Si anak menjawab, “Emas tidak boleh kurang dari tiga puluh angkutan kuda.”
Raja menjawab, “Saya siap membelinya.”
Lalu para pengawal raja menyediakan emas sebanyak tiga puluh angkutan kuda untuk membayar intan milik anak tadi. Kemudian, raja memandangi intan yang baru saja dibelinya. Dia sangat terkagum-kagum. Raja berkata kepada pengawalnya, “Intan ini akan lebih indah bila anda sepasang. Mintakan pasangannya!”
Lalu para pengawalnya mendatangi anak tadi untuk membeli intan yang satunya. Para pengawal berkata kepada anak tadi, “Apakah kamu mempunyai intan pasangannya? Kalau ada, intan pasangannya nanti akan kami beli sekalian dengan harga yang berlipat-lipat.”
Anak tadi menjawab, “Benarkah?” Mereka menjawab, “Benar.”
Intan yang menjadi pasangannya itu dibawa dan ditunjukkan kepada raja. Tatkala melihat intan pasangannya itu, raja tertarik sekali, lalu berkata, “Saya mau membelinya.”
Lalu para pengawalnya membeli intan tersebut dengan harga yang sama seperti intan yang satunya.”[1]
Sumber: Kisah Teladan Bakti Anak kepada Ibu Bapak, Ibrahim bin Abdullah Musa Al Hazmi, Media Hidayah 2004
Artikel www.KisahMuslim.com


[1] Lihat kitab Al Bidayah wa An Nihayah (IX/235-242). Pengarang kitab tersebut menyebutkan bahwa kisah ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani.


Kata Kunci Terkait: cerita muslim anak, cache:_3lg-hxpxv8j:kisahmuslim.com/teladan-ibnu-umar-radhiallahu-anhuma-senantiasa-menginfakkan-apa-yang-ia-kagumi/ kisah teladan tentang anak yatim, kisah, istri

Video Penggugah Jiwa Pilihan

One Comment on "Hadiah Besar Bagi Anak yang Berbakti kepada Bapaknya"

  1. safri January 13, 2013 at 2:13 pm · Reply
    cerita ini harus ditiru………….. barang kali mendapatkan pahala berlipat ganda………
Pencarian  

Artikel Islami
23 September 2011 - 13:56
Kisah Anak Sholeh    
Oleh : Firmansyah
Di suatu hari, ada seorang anak yang bernama indra dia berusia 8 tahun, Ia seorang anak yatim...ia tinggal bersama ibu nya  yg bernama rina… kehidupan Ibu tersebut begitu miskin,penghasilan  sehari-hari ia dapat dari memulung barang2 bekas…penghasilan dari memulung barang-barang bekas tidak seberapa...paling ia dapat,2 ribu sampai dengan 5 ribu rupiah,paling besar dia mendapat 10 ribu rupiah...jangankan biaya buat menyekolahkan indra,,,untuk biaya kehidupan sehari-hari saja sulit...dia tinggal di rumah yang sudah roboh,yang terbuat dari kayu...pokonya rumah itu tidak layak untuk di pakai tmpat tinggal, karena tidak ada lg tempat tinggal...mereka terpaksa tinggal di sana.
pada suatu hari indra bertanya kapada ibunya…
Indra: ”ibu, Allah itu katanya baik ya bu,katanya Allah itu maha pengasih dan penyayang ya bu,,?”
Rina:”iya nak,Allah itu baik,maha pengasih dan maha penyayang,knp engkau bertanya seperti itu nak?”
Indra:”ia bu,tp indra bingung… !!!”
Rina:”Lho…Bingung knp nak?...
Indra:”ia bu,katanya Allah maha pengasih dan penyayang,tp indra selalu berdoa supaya ibu mempunyai rizky banyak,supaya  ibu bisa menyekolahkan indra,tp Allah tidak mengabulkan aja ya bu?..”
Sambil senyum si ibu menjawab pertanyaan dr indra…
Rina:”bukan Allah tidak mengabulkan nak,tapi belum di kabulkan,tp insya Allah,doa kamu disuatu saat nanti pasti Allah akan kabulkan  nak,tapi tidak sekarang.mungkin Allah menguji kita dengan cara begini nak,supaya kita selalu bersyukur dan selalu mengingat akan nikmatnya yang telah Allah berikan nak…!!!
Indra:”owh begitu ya bu?..”
Rina:”ia nak,bersabarlah ya nak?..(Sambil mata berkaca-kaca menahan rasa haru di dalam hati)
Indra:”ia bu,,, !!!.  bu perut indra  lapar…
Rina:Sebentar nak,ibu cari makanan dulu keluar ya nak,indra tunggu di sini ya,jangan kemana-mana (akhirnya si ibu tidak bisa menahan lagi,dan air mata pun keluar membasahi pipinya).
Indra :ia bu,,,hati-hati ya bu,dan jangan lupa berdoa dulu kepada Allah,insya Allah pasti Allah akan menolong ibu.Dan di sini indra pun akan selalu mendoakan ibu,supaya ibu bisa kembali dengan selamat…
Rina:ia,nak..ibu pun pasti akan selalu mendoakan engkau nak (si ibu menangis semakin kuat,dan suasana pun semakin haru)
Dan rina pun pergi keluar rumah untuk mencari makanan untuk indra,dengan perasaan gelisah karena meninggalkan indra sendirian di rumah,di campur perasaan bingung,,karena ia harus mencari kmana makanan,sedangkan uang sepeser pun ia tidak punya.
Sambil berjalan ia meneteskan air mata,dan ada seorang pemuda  yang pemuda melihat rina berjalan sambil menangis.dan pemuda itu pun menghampiri rina dan bertanya.
Pemuda:”kenapa engkau menangis bu?”
Rina :”saya sedang bingung tuan..!!!”
Pemuda:”Lho,,,Bingung knp bu?...”
Rina:”saya bingung,,,anak saya sedang kelaparan,dan saya bingung harus mencari makan kemana?...sedangkan uang sepeser pun aq tidak punya…!!!
Pemuda:”owh,jadi itu masalahnya…? Yaudah ambil saja uang ini,dan belikan makanan untuk anak mu (sambil mengeluarkan uang RP 100.000)
Rina:”tidak tuan,maaf saya tidak bisa terima,saya masih bias cari sendiri kok tuan”.
Pemuda:”ayolah bu,ambil saja ini…demi anak mu..kasiankan anakmu lagi kelaparan…!!!
Dengan berat hati rina menerima pemberian pemuda itu karena keadaan terdesak..
Rina:”Terimaksih banyak tuan,semoga Allah membalas kebaikan tuan kepada saya”.
Pemuda:”amin,,,”
Dan akhirnya rina  pergi ke warung nasi untuk membeli makanan untuk indra..setelah membeli makanan dan rina pun pulang dengan gembiranya,karena rina telah mendapatkan makanan untuk indra.setelah sesampainya di rumah,
Rina: ”assalamu,alaikum,indra…alhmdulillah mendapatkan makanan
rina melihat indra sedang tergeletak di lantai,dengan keadaan pucat,
Rina: ”Astaghfirllah  indra,,km knp?...(dengan perasaan panik dan meneteskan air mata”
Indra :”Tidak apa bu,indra baik-baik saja (dengan nada melemah).alhmdllah, Allah doa mengabulkan doa indra bu,ternyata memang benar, Allah maha pengasih lagi maha penyayang,buktinya ibu bisa datang dengan membawa makanan.”
Rina :”ia nak(ibu menangis semakin kencang)"
Indra:”ibu kenapa menangis?..bu tadi indra bermimpi bertemu dengan ayah,lalu ayah mengajak indra jalan-jalan di tempat yang indah
Rina:”(Semakin tidak bisa menahan tangis)?”
Indra:”bu jaga diri ibu baik-baik iya,,,indra mau pergi jalan-jalan dulu sama ayah.asyhadu allaa illa ha ill Allah.wa asyhadu anna muhammadarrosulullah…
Dan akhirnya indra pun berpulang menemui sang khalik…dan ibu nya pun menangis dan merelakan kepergian indra…
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-islami/kisah-anak-sholeh.html#sthash.W0orYlEh.dpuf
Pencarian  

Artikel Islami
23 September 2011 - 13:56
Kisah Anak Sholeh    
Oleh : Firmansyah
Di suatu hari, ada seorang anak yang bernama indra dia berusia 8 tahun, Ia seorang anak yatim...ia tinggal bersama ibu nya  yg bernama rina… kehidupan Ibu tersebut begitu miskin,penghasilan  sehari-hari ia dapat dari memulung barang2 bekas…penghasilan dari memulung barang-barang bekas tidak seberapa...paling ia dapat,2 ribu sampai dengan 5 ribu rupiah,paling besar dia mendapat 10 ribu rupiah...jangankan biaya buat menyekolahkan indra,,,untuk biaya kehidupan sehari-hari saja sulit...dia tinggal di rumah yang sudah roboh,yang terbuat dari kayu...pokonya rumah itu tidak layak untuk di pakai tmpat tinggal, karena tidak ada lg tempat tinggal...mereka terpaksa tinggal di sana.
pada suatu hari indra bertanya kapada ibunya…
Indra: ”ibu, Allah itu katanya baik ya bu,katanya Allah itu maha pengasih dan penyayang ya bu,,?”
Rina:”iya nak,Allah itu baik,maha pengasih dan maha penyayang,knp engkau bertanya seperti itu nak?”
Indra:”ia bu,tp indra bingung… !!!”
Rina:”Lho…Bingung knp nak?...
Indra:”ia bu,katanya Allah maha pengasih dan penyayang,tp indra selalu berdoa supaya ibu mempunyai rizky banyak,supaya  ibu bisa menyekolahkan indra,tp Allah tidak mengabulkan aja ya bu?..”
Sambil senyum si ibu menjawab pertanyaan dr indra…
Rina:”bukan Allah tidak mengabulkan nak,tapi belum di kabulkan,tp insya Allah,doa kamu disuatu saat nanti pasti Allah akan kabulkan  nak,tapi tidak sekarang.mungkin Allah menguji kita dengan cara begini nak,supaya kita selalu bersyukur dan selalu mengingat akan nikmatnya yang telah Allah berikan nak…!!!
Indra:”owh begitu ya bu?..”
Rina:”ia nak,bersabarlah ya nak?..(Sambil mata berkaca-kaca menahan rasa haru di dalam hati)
Indra:”ia bu,,, !!!.  bu perut indra  lapar…
Rina:Sebentar nak,ibu cari makanan dulu keluar ya nak,indra tunggu di sini ya,jangan kemana-mana (akhirnya si ibu tidak bisa menahan lagi,dan air mata pun keluar membasahi pipinya).
Indra :ia bu,,,hati-hati ya bu,dan jangan lupa berdoa dulu kepada Allah,insya Allah pasti Allah akan menolong ibu.Dan di sini indra pun akan selalu mendoakan ibu,supaya ibu bisa kembali dengan selamat…
Rina:ia,nak..ibu pun pasti akan selalu mendoakan engkau nak (si ibu menangis semakin kuat,dan suasana pun semakin haru)
Dan rina pun pergi keluar rumah untuk mencari makanan untuk indra,dengan perasaan gelisah karena meninggalkan indra sendirian di rumah,di campur perasaan bingung,,karena ia harus mencari kmana makanan,sedangkan uang sepeser pun ia tidak punya.
Sambil berjalan ia meneteskan air mata,dan ada seorang pemuda  yang pemuda melihat rina berjalan sambil menangis.dan pemuda itu pun menghampiri rina dan bertanya.
Pemuda:”kenapa engkau menangis bu?”
Rina :”saya sedang bingung tuan..!!!”
Pemuda:”Lho,,,Bingung knp bu?...”
Rina:”saya bingung,,,anak saya sedang kelaparan,dan saya bingung harus mencari makan kemana?...sedangkan uang sepeser pun aq tidak punya…!!!
Pemuda:”owh,jadi itu masalahnya…? Yaudah ambil saja uang ini,dan belikan makanan untuk anak mu (sambil mengeluarkan uang RP 100.000)
Rina:”tidak tuan,maaf saya tidak bisa terima,saya masih bias cari sendiri kok tuan”.
Pemuda:”ayolah bu,ambil saja ini…demi anak mu..kasiankan anakmu lagi kelaparan…!!!
Dengan berat hati rina menerima pemberian pemuda itu karena keadaan terdesak..
Rina:”Terimaksih banyak tuan,semoga Allah membalas kebaikan tuan kepada saya”.
Pemuda:”amin,,,”
Dan akhirnya rina  pergi ke warung nasi untuk membeli makanan untuk indra..setelah membeli makanan dan rina pun pulang dengan gembiranya,karena rina telah mendapatkan makanan untuk indra.setelah sesampainya di rumah,
Rina: ”assalamu,alaikum,indra…alhmdulillah mendapatkan makanan
rina melihat indra sedang tergeletak di lantai,dengan keadaan pucat,
Rina: ”Astaghfirllah  indra,,km knp?...(dengan perasaan panik dan meneteskan air mata”
Indra :”Tidak apa bu,indra baik-baik saja (dengan nada melemah).alhmdllah, Allah doa mengabulkan doa indra bu,ternyata memang benar, Allah maha pengasih lagi maha penyayang,buktinya ibu bisa datang dengan membawa makanan.”
Rina :”ia nak(ibu menangis semakin kencang)"
Indra:”ibu kenapa menangis?..bu tadi indra bermimpi bertemu dengan ayah,lalu ayah mengajak indra jalan-jalan di tempat yang indah
Rina:”(Semakin tidak bisa menahan tangis)?”
Indra:”bu jaga diri ibu baik-baik iya,,,indra mau pergi jalan-jalan dulu sama ayah.asyhadu allaa illa ha ill Allah.wa asyhadu anna muhammadarrosulullah…
Dan akhirnya indra pun berpulang menemui sang khalik…dan ibu nya pun menangis dan merelakan kepergian indra…
- See more at: http://www.dudung.net/artikel-islami/kisah-anak-sholeh.html#sthash.W0orYlEh.dpuf

andi ansyah


Hadiah Besar Bagi Anak yang Berbakti kepada Bapaknya

July 28, 2011  //  Kisah Nyata, Kisah Umat Terdahulu  //  1 Comment
kisah-bakti-anak
Dari Ma’mar, dari Ibnu Thawus, dari bapaknya, dia berkata, “Di zaman dulu hiduplah seorang dari Bani Israil dengan empat orang anaknya. Suatu ketika dia jatuh sakit. Salah seorang dari mereka berkata kepada saudaranya, ”Kalian mau merawat ayah, padahal kalian tidak akan mendapatkan warisan dari ayah? Saya saja yang merawatnya. Biarlah saya tidak mendapatkan warisan.”

Maka si anak tersebut merawat ayahnya hingga meninggal, lalu menguburnya. Benar,dia tidak mendapatkan warisan sedikitpun.
Suatu ketika, dia bermimpi di datangi seorang miskin namun berlagak sombong. Orang miskin tadi berkata, “Datanglah ke tempat anu, lalu galilah, niscaya kamu akan menemukan seratus dinar uang. Setelah itu ambillah!”
Dalam mimpinya si anak tadi bertanya, “Uang tersebut berbarakah tidak?”
Orang tadi menjawab, “Tidak!”
Keesokkan paginya si anak tadi mencritakan kejadian tersebut kepada istrinya. Istrinya berkata, “Pergi ambil saja uang itu. Uang itu akan berbarakah kalau sebagian kau belikan pakaian untukku dan sebagaimana kita gunakan untuk belanja hidup kita.”
Dia enggan mengambilnya,dan menjawab perkataan istrinya, “Saya tidak mau mengambilnya sesuatu yang tidak berbarakah.”
Tatkala malam tiba, dia tidur, dan bermimpi yang sama. Berkatalah si miskin tadi dalam mimpi tersebut, “Datanglah ke tempat anu, dan ambillah sepuluh dinar!”
Dalam mimpi si anak tadi bertanya, “Uang tersebut berbarakah atau tidak?”
Orang tadi menjawab, “Tidak.”
Keesokan paginya si anak tadi menceritakan kejadian tersebut pada istrinya. Istrinya menyampaikan perkataan sebagaimana disampingkan pada mimpi yang pertama. Namun si anak tadi pun tetap tidak mau mengambilnya.
Kemudian pada malam ketiga diam bermimpi yang sama. Berkatalah si miskin tadi dalam mimpinya tersebut, “Datanglah ke tempat anu, dan ambillah satu dinar.”
Dalam mimpi si anak tadi bertanya, “ Uang tersebut berbarakah atau tidak?”
Orang tadi menjawab, “Ya, berbarakah.”
Si anak tadi berkata, “Kalau begitu, saya mau mengambilnya.”
Keesokan paginya si anak pergi ke tempat yang ditunjukan dalam mimpi. Benar, dia menemukan uang dinar itu di sana, lalu di ambil.
Sepulang dari mengambil uang, dia bertemu dengan seorang pencari ikan yang membawa dua ekor ikan. Si anak menawar, “Berapa harganya?”
Dia menjawab, “Satu dinar.”
Akhirnya si anak membeli dua ekor ikan tesebut dan membawanya pulang. Sampai di rumah ikan tersebut dibersihkan oleh istrinya.
Tatkala si membedah perut ikan yang pertama, dia menemukan sebutir intan di dalamnya. Sebutir intan yang tidak ada taranya.
Demikian pula dengan ikan yang satunya lagi. Di dalam perutnya ternyata juga terdapat intan yang sama seperti pada ikan yang pertama.
Anak tadi berkata, “Intan ini dicari-cari oleh para raja. Mereka akan mencari dimana pun berada dan berani membayarnya berapapun harganya. Karena intan seperti ini memang tak ada duanya di dunia ini.”
Kabar ditemukannya intan tersebut samapi kepada raja. Raja berkata, “Tunjukkan intan tersebut kepada saya! Saya akan membelinya.”
Si anak tadi memenuhi permintaan raja. Dibawanya intan tersebut kepada raja. Tatkala melihat intan tersebut, Allah menjadikan raja terkagum-kagum dengan keindahannya. Raja berkata, “ Berapa harga intan ini?”
Si anak menjawab, “Emas tidak boleh kurang dari tiga puluh angkutan kuda.”
Raja menjawab, “Saya siap membelinya.”
Lalu para pengawal raja menyediakan emas sebanyak tiga puluh angkutan kuda untuk membayar intan milik anak tadi. Kemudian, raja memandangi intan yang baru saja dibelinya. Dia sangat terkagum-kagum. Raja berkata kepada pengawalnya, “Intan ini akan lebih indah bila anda sepasang. Mintakan pasangannya!”
Lalu para pengawalnya mendatangi anak tadi untuk membeli intan yang satunya. Para pengawal berkata kepada anak tadi, “Apakah kamu mempunyai intan pasangannya? Kalau ada, intan pasangannya nanti akan kami beli sekalian dengan harga yang berlipat-lipat.”
Anak tadi menjawab, “Benarkah?” Mereka menjawab, “Benar.”
Intan yang menjadi pasangannya itu dibawa dan ditunjukkan kepada raja. Tatkala melihat intan pasangannya itu, raja tertarik sekali, lalu berkata, “Saya mau membelinya.”
Lalu para pengawalnya membeli intan tersebut dengan harga yang sama seperti intan yang satunya.”[1]
Sumber: Kisah Teladan Bakti Anak kepada Ibu Bapak, Ibrahim bin Abdullah Musa Al Hazmi, Media Hidayah 2004
Artikel www.KisahMuslim.com


[1] Lihat kitab Al Bidayah wa An Nihayah (IX/235-242). Pengarang kitab tersebut menyebutkan bahwa kisah ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani.


Kata Kunci Terkait: cerita muslim anak, istri, kisah, cache:_3lg-hxpxv8j:kisahmuslim.com/teladan-ibnu-umar-radhiallahu-anhuma-senantiasa-menginfakkan-apa-yang-ia-kagumi/ kisah teladan tentang anak yatim

Video Penggugah Jiwa Pilihan